BONDOWOSO – ijenpost.net - Salah satu destinasi wisata di Desa Sukosari
Kidul, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang dikelola
secara mandiri oleh desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, akan mengundang perwakilan desa
di seluruh Indonesia, dan 10 desa dari luar negeri, dalam ajang Bondowoso
International Village Festival Tahun 2018. Kegiatan itu bertujuan untuk
mengangkat dan mengenalkan potensi desa di Bondowoso, dengan desa lain yang ada
di Indonesia dan luar negeri.
Bupati Bondowoso, Amin Said Husni, menjelaskan, sesuai nawa cita Presiden
Joko Widodo, pembangunan Indonesia saat ini dimulai dari pinggiran di wilayah
pedesaan. “Hari ini banyak potensi desa yang belum terangkat, dan belum dikenal
secara luas oleh masyarakat. Nah, ide inilah yang melatarbelakangi event
tersebut,” ungkap Amin, Rabu (25/4/2018).
Ada tiga rangkaian kegiatan besar dari acara itu, yakni ekspo produk
unggulan desa, kemudian rembuk desa, serta studi lapangan. Inilah Bendungan
Sampean Baru di Desa Bunotan, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Bendungan ini Menjadi Destinasi Wisata Alternatif di Kabupaten Bondowoso.
Inilah Bendungan Sampean Baru di Desa Bunotan, Kecamatan Tapen, Kabupaten
Bondowoso, Jawa Timur.
Bendungan ini Menjadi Destinasi WIsata Alternatif di Kabupaten Bondowoso. “Daripada
kita menggelar kunjungan atau studi banding ke sejumlah wilayah di Indonesia
bahkan ke luar negeri, alangkah lebih baiknya kita undang desa-desa yang sudah
berhasil ke sini (Bondowoso). Ini jauh lebih efektif, di sini mereka akan
saling sharing, berbagi pengalaman, bagaimana membangun desa agar berhasil,”
kata Amin.
Untuk peserta yang akan ikut dalam kegiatan tersebut berjumlah sekitar 300
perwakilan desa baik dari dalam maupun luar negeri. “Peserta di antaranya
berasal dari 23 desa di Bondowoso, kemudian 38 desa yang ada di Jawa Timur, 34
desa mewakili provinsi, dan ada 10 desa dari luar negeri seperti Malaysia,
Thailand, Vietnam, dan China,” paparnya. Sementara Sekretaris Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa Bondowoso, M Asnawi Sabil mengatakan, di Bondowoso
sudah mulai tumbuh desa wisata yang digagas oleh pemerintah desa. “Ada beberapa
desa yang membuat destinasi wisata yang dikelola secara mandiri melalui Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes),” ucapnya. Aktivitas pencelupan dan penjemuran batik
di Batik Sumbersari, Bondowoso Aktivitas pencelupan dan penjemuran batik di
Batik Sumbersari, Bondowoso.
Destinasi wisata tersebut, lanjut Sabil, disesuaikan dengan potensi yang
dimiliki masing- masing desa. Nantinya, desa yang memiliki destinasi wisata
akan ditetapkan sebagai desa wisata. “Kami sudah ada beberapa desa yang sudah
kami tetapkan sebagai desa wisata,” tambahnya. Sabil berharap, melalui Bondowoso
International Village Festival, potensi desa di Bondowo akan semakin terangkat,
sehingga akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat sekitar. (*)