Ketua Panitia ISYEF, dr. M. Atras Mafazi, MM mengatakan bahwa ISYEF dibentuk daari semangat anak-anak muda untuk menghidupkan kembali peran masjid seperti di zaman Rasulullah SAW. Menurutnya, di masa Rasulullah SAW, masjid tidak hanya digunakan untuk ibadah tapi juga menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi.
"ISYEF dibentuk oleh anak-anak muda yang ingin menghidupkan masjid. Kami percaya slogan 1 Masjid, 1 Komunitas, 1 Usaha akan terwujud dengan upaya bersama dari berbagai pihak," ujar Atras.
Acara itu dihadiri oleh Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia, Komjen Syafruddin yang saat ini menjabat sebagai Wakapolri mewakili ketidakhadiran Ketua Dewan Masjid Indonesia, yang saat ini menjabat Wakil Presiden RI, HM. Jusuf Kalla. Dan dihadiri pula oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Ketua Umum BPP HIPMI Bahlil Lahadalia.
Lebih lanjut dikatakan Atras terhadap masjid itu, masjid dan anak muda memiliki potensi yang luar biasa digerakkan untuk memiliki lini usaha produktif, sebagaimana disampaikan Ketua DMI Jusuf kalla.
"Data terakhir menunjukkan, Indonesia memiliki lebih dari 800 ribu masjid, jika 1 persennya saja 8000 masjid, memiliki lini usaha produktif, akan berdampak besar bagi kesejahteraan umat di sekitar msjid," terangnya.
Untuk sampai kesana, pengelolaan masjid perlu direvitalisasi, anak-anak muda perlu diberi insentif kegiatan sosial dan ekonomi berbasis masjid, dan perlu diberi kepercayaan untuk mengelola masjid agar memiliki manfaat sosial dan ekonomi.