BONDOWOSO – ijenpost.net - Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin
berterima kasih kepada Universitas Jember. Program pendampingan kepada
desa-desa di Bondowoso yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Universitas Jember sudah memberikan dampak yang luar biasa dalam membangun
kemajuan Bondowoso.
“Saya sangat bersyukur karena dari yang semula
hanya 10 desa dijadikan percontohan, kini lebih dari 100 desa di wilayah
Bondowoso sudah melek teknologi informasi. Ini semua adalah hasil kerja keras
dari Universitas Jember bersama aparatur desa dalam mengembangan layanan
berbasis teknologi,” ujar Salwa saat menghadiri acara Sekolah Desa 4.0 yang
diikuti lebih dari100 Kepala Desa Kabupaten Bondowoso di aula Universitas
Jember Kampus Bondowoso, (25/10).
Menurut Salwa Sekolah Desa yang digelar selama
dua hari (25-26/10) merupakan bentuk pendampingan yang dilakukan oleh
Universitas Jember dalam bidang layanan desa berbasis teknologi informasi. Hal
ini merupakan langkah yang tepat. Karena menurut Salwa hal tersebut sejalan
dengan program pemerintah yang telah menetapkan desa sebagai pusat-pusat
pertumbuhan.
“Sehingga dengan adanya pendampingan dan Sekolah
Desa 4.0 ini diharapkan apa yang menjadi kendala di Desa bisa cepat ditangani
dengan baik. Produk unggulan desa juga bisa semakin dikenal oleh masyarakat
luas,” lanjut Salwa.
Salwa mengatakan, selama ini para aparatur desa
banyak yang terjebak dalam pekerjaan rutinitas. Sehingga menurutnya, mereka
cenderung lamban dalam merespon adanya perubahan yang terjadi di dunia luar.
“Oleh karena itu mereka sangat membutuhkan
keberadaan pendamping desa seperti halnya mahasiswa KKN untuk membantu menjawab
perubahan yang terjadi. Keberadaan pendamping desa tersebut akan membantu dalam
peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) para aparat desa,” imbuh Salwa.
Sementara itu Rektor Universitas Jember Moh.
Hasan mengatakan, selama ini Universitas Jember tengah serius dalam program
Univesitas Jember Membangun Desa. Salah satunya yang menjadi target binaan
adalah desa-desa yang ada di Kabupaten Bondowoso.
“Alhamdulillah rupanya para aparatur desa di
Bondowoso mampu melakukan percepatan dalam pengelolaan website desa. Website
yang dikelola para aparatur desa ini rupanya sangat dinamis. Sering kali saya
melihat dan membaca tulisan dari beberapa desa yang ada di Bondowoso,” ujar
Hasan.
Hasan berharap, adanya sekolah desa yang
merupakan kerjasama antara Pemerintah Daerah Bondowoso dengan Universitas
Jember ini dapat membantu dan memberikan inovasi baru kepada aparatur desa dalam
tata kelola desa.
“Dalam sekolah desa 4.0 dengan tema Innovation
Leadership ini diharapkan para Kepala Desa mendapatkan arahan dan
bimbingan untuk mewujudkan desa yang melek teknologi, dan merubah Kabupaten
Bondowoso menjadi daerah yang lebih maju,” pungkas Hasan.
Agung selaku Asisten 1 Kabuptaten Bondowoso
mengatakan, saat ini terdapat banyak contoh permasalahan yang ada di Desa
Bondowoso dan bisa dikolaborasikan dengan Universitas Jember dalam upaya
penyelesaiannya.
“Seperti halnya persoalan air bersih, kurang
gizi, pemasaran produk unggulan ataupun persoalan lainnya dapat dibuatkan
proposal untuk kemudian diajukan pada LP2M Universitas Jember untuk dicarikan
solusi bersama,” ujar Agung.
Selama ini LP2M memang tengah serius dalam
membantu mewujudkan proposal yang diajukan oleh masing-masing desa di Bondowoso
yang bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada di desa tersebut.
“Pengalaman teman-teman yang ada di Desa, selama
LP2M selalu merespon proposal yang diajukan dengan mendatangi desa untuk
melihat keadan desa tersebut. Kemudian bersama desa membuat tim dan tim mulai
melakukan program pemberdayaan,” lanjut Agung.
Hermanto koordinator pusat pemberdayaan
masyarakat LP2M Univeritas Jember mengatakan, adanya kerjasama dan sekolah desa
dapat mendorong perubahan yang inovatif. “Untuk mewujudkan desa yang inovatif
membutuhkan inovasi dan kepemimpinan yang inovatif. Sehingga perlu
diperhatikannya ekonomi dan budaya, tata dan pemanfaatan lingkungan,
pemberdayaan sosial, dan tata kelola pemerintah yang berbasis teknologi,”ujar
Hermanto. (*)